UPDATE : 30 Tempat Wisata di Semarang yang Harus Anda Kunjungi
UPDATE : 30 Tempat Wisata di Semarang yang Harus Anda Kunjungi | Referensi terbaru di 2017 via web Tempat Wisata. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Tempat Wisata. Artikel ini di beri judul UPDATE : 30 Tempat Wisata di Semarang yang Harus Anda Kunjungi. Konten ini untuk anda pembaca setia https://tempatwisatasekitar.blogspot.com/. Bagikan juga postingan UPDATE : 30 Tempat Wisata di Semarang yang Harus Anda Kunjungi terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Tempat Wisata dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Tempat Wisata di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai UPDATE : 30 Tempat Wisata di Semarang yang Harus Anda Kunjungi di bawah ini dari situs web Tempat Wisata.oke, sebelum melanjutkan ke postingan bagian 2 dari 30 Tempat Wisata di Semarang yng Perlu Kamu Kunjungi maka monggo simak postingan kami sebelumnya di :
Sejarahnya Gua ini pernah dipakai Sunan Kalijaga bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertapa. Disini terdapat tidak sedikit Monyet ekor panjang pun terdapat tiga monyet gaib anak buah dari Sunan Kalijaga bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi hutan yang telah di sebutkan. Gua Kreo terdapat di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Goa Kreo Semarang adalah sebuah goa yng dipercaya menjdai petilasan Sunan Kalijaga era mencari kayu jati bagi atau bisa juga dikatakan untuk membangun Mesjid Agung Demak . Disaat itu pendapat dari legenda Sunan Kalijaga bertemu yang dengannya sekawanan kera yng lantas disuruh melindungi kayu jati yang telah di sebutkan. Kata “Kreo” berasal dari kata Mangreho yng berguna peliharalah ataupun jagalah. Kata ini dia yng lantas menjadikan goa ini disebut Goa Kreo serta sejak itu kawanan kera yng menghuni tempat ini dianggap menjdai penunggu.
Fasilitas wisatanya Antara lain :
Kelenteng Sam Po Kong adalah bekas tempat persinggahan serta pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam yng bernama Zheng He / Cheng Ho. Tempat ini biasa disebut Gedung Batu, lantaran bentuknya adalah sebuah Gua Batu besar yng terdapat atau terletak pada sebuah bukit batu. Terdapat atau terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang.
Hampir di keseluruhan bangunan bernuansa merah khas bangunan China. Saat ini tempat yang telah di sebutkan dijadikan tempat peringatan serta tempat pemujaan ataupun bersembahyang dan tempat bagi atau bisa juga dikatakan untuk berziarah. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk keperluan yang telah di sebutkan, di dalam gua batu itu diletakan sebuah altar, dan patung-patung Sam Po Tay Djien. Padahal laksamana Cheng Ho merupakan seorang muslim, akan tetapi oleh orang-orang di anggap dewa. Hal ini bisa dimaklumi mengingat agama Kong Hu Cu ataupun Tau menganggap orang yng telah meninggal bisa memberikan pertolongan kepada orang-orang.
Bangunan inti dari kelenteng merupakan sebuah Goa Batu yng dipercaya menjdai tempat awal mendarat serta markas Laksamana Cheng Ho beserta anak buahnya disaat mengunjungi Pulau Jawa di tahun 1400-an. Goa Aslinya tertutup longsor pada tahun 1700-an, lantas dibangun kembali oleh penduduk setempat menjdai penghormatan kepada Cheng Ho.
Kini di dalam goa yang telah di sebutkan terdapat Patung Cheng Ho yng dilapisi emas serta dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk ruang sembahyang dalam memohon doa restu keselamatan, kebugaran atau kesehatan serta rejeki. Selain bangunan inti goa batu yang telah di sebutkan, yng dindingnya dihiasi relief wacana perjalanan Cheng Ho dari daratan China sampa ke Jawa, di area ini pun terdapat satu kelenteng besar serta dua tempat sembahyang yng lebih kecil.
Tempat tempat sembahyang yang telah di sebutkan dinamai sesuai yang dengannya peruntukannya, yakni kelenteng Thao Tee Kong yng adalah tempat pemujaan Dewa Bumi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memohon berkah serta keselamatan hidup. Sedangkan tempat pemujaan Kyai Juru Mudi berupa makam juru mudi kapal yng ditumpangi Laksamana Cheng Ho.
Tempat pemujaan lain-lainnya dinamai kyai Jangkar, lantaran di sini tersimpan jangkar asli kapal Cheng Ho yng dihias yang dengannya kain warna merah juga. Di sini dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk sembahyang arwah Ho Ping, yakni mendoakan arwah yng tak bersanak keluarga yng mungkin belum mendapatkan tempat di alam baka.
Lalu ada tempat pemujaan Kyai Cundrik Bumi, yng dulunya adalah tempat penyimpanan segala jenis persenjataan yng dipakai awak kapal Cheng Ho, dan Kyai serta Nyai Tumpeng yng mewakili temapt penyimpanan bahan makanan pada jaman Cheng Ho.
Lantaran seluruh area lebih dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk sembahyang, tak seluruh orang boleh memasukinya. Bangunan kuil, baik yng besar maupun yng kecil dipagari serta pintu masuknya di awasi oleh petugas keamanan. Cuma yng bermaksud sembahyang saja yng diijinkan masuk sedangkan wisatawan yng ingin melihat lihat mampu melakukan dari balik pagar.
Sejak Renovasi besar besaran tahun 2002 serta selesai 2005, yng menelah biaya 20 miliar, Sam Poo Kong menarik perhatian lebih tidak sedikit orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk berkunjung. Di halaman yng cukup luas di depan kelenteng, terdapat sejumlah patung, salah satunya patung Laksamana Cheng Ho, yng cukup menarik bagi atau bisa juga dikatakan untuk dinikmati. Di sinilah atraksi atraksi kesenian berupa tari tarian, barongsai ataupun bentuk kesenian lain digelar bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperngati hari hari bersejarah yng berhubungan yang dengannya Cheng Ho ataupun budaya China.
Di bulan Agustus misalnya, selalu diadakan festival mengenang datangnya Cheng Ho ke Semarang. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk bulan Agustus 2009, festival diadakan tanggal 18 memperingati HUT ke604 kedatangan Cheng Ho.
Laksamana Cheng Ho yng keturunan Persia serta beragama Islam, membuat tempat ini pun tidak sedikit dikunjungi oleh orang-orang yng beragama Islam, salah satunya para turis yng datang dari China.
Museum yng terdapat atau terletak di jalan Abdurrahman Saleh ini adalah museum terlengkap di Semarang yng mempunyai koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan serta wawasan nusantara. Yang dengannya nama yng diambil dari nama satu dari sekian banyaknya pujangga Indonesia, Ranggawarsita, yng terkenal yang dengannya hasil karyanya dalam bidang filsafat serta kebudayaan, museum ini menempati luas tanah 1,8 hektare, museum ini dibuka sehari-hari pukul 08.00 hingga 16.00 wib. Berjarak tidak lebih lebih 3 Km dari tugumuda. Serta bisa dijangkau yang dengannya transportasi umum maupun pribadi.
Museum Ranggawarsita memiliki koleksi yng berjumlah 59.802 buah yng terbagi dalam 10 jenis, yakni geologi, biologi, arkeologi, historika, filologi, numismatic, heraldika, kramologika, teknologika, ethnografika serta seni rupa. Museum Jawa Tengah Ranggawarsita adalah sebuah aset pelayanan publik pada bagian pelestarian budaya, wahana pendidikan serta rekreasi. Pendirian museum pertama kali dirintis oleh proyek rehabilitasi serta permuseuman Jawa Tengah pada tahun 1975 serta secara resmi dibuka oleh Prof Dr Fuad Hasan pada tanggal Juli 1989.
Bangunan musium terdiri dari 4 gedung yng masing masing bercerita sejarah yng berbeda.
Gedung A
Lantai satu gedung A menyimpan wahana Geologi serta Geografi. Diwahana ini menampilkan beberapa jenis bebatuan yng terdapat dibumi, pun batu meteorit yng didapati di daerah Mojogedang, Karangayar pada tahun 1984. Zaman dulu, meteorit dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk campuran pamor keris. Selain bebatuan, pun menulis wacana pembagian zaman yng pernah ada dibumi, beberapa koleksi mineral serta batu alam yng menarik, aneka macam batu mulia sampai-sampai stalagtit serta stalagmit.
Lantai dua gedung A, menyajikan wahana wacana Paleontologi (wacana zaman purba), beberapa koleksi yng ada semisal fosil kayu kuno, bebatuan serta masyarakat kuno pun tulang serta bagian-bagian hewan masa silam. Ada pun binatang langka yng diawetkan semisal bajing peluncur, babi hutan, kancil serta burung rajawali.
Gedung B
Lantai satu berisikan peninggalan budaya serta kerajinan dari peradaban Hindu Budha, beberapa yng dipamerkan semisal Lingga serta Yoni, arca-arca, Ketongan, kendhi, cermin perunggu, patung dewa, candi-candi yng ada di Jawa Tengah. Pun menampilkan kebudayaan yng bercorak islam dari miniatur masjid Agung Demak serta Menara Masjid Kudus, fragmen seni hias, bahan terakota, replika kaligrafi, ornamen masjid Mantingan Jepara, Mustaka masjid Mayong Jepara, salinan Alquran yng ditulis yang dengannya tangan dan cerobong sumur dari Caruban Lasem yng Amat menarik.
Lantai dua menyajikan wahana keramik serta batik. Dipamerkan aneka macam jenis serta model keramik baik lokal maupun yng berasal dari cina serta Eropa. Tidak tidak ingat, macam-macam kerajinan gerabah serta cara pembuatannya diperlihatkan yang dengannya model diorama ataupun patung. Dibagian batik, dipajang aneka macam motif batik yng ada di Jawa Tengah semisal Surakarta, Pekalongan, Lasem serta Banyumasan.
Gedung C
Lantai satu terbagi atas ruang bersejarah perjuangan bersenjata yng terbagi lagi atas koleksi benda-benda yng dipakai disaat zaman pertempuran serta Diorama pernjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Selain itu, ditampilkan juga diorama pertempuran-pertempuran yng pernah terlaksana di Jawa Tengah serta Jogjakarta semisal Pertempuran Lima Hari Semarang, Peristiwa Palagan Ambarawa, Pemberontakan PKI di Cepu, Serangan Umum 1 maret serta Gerakan Tritura.
Lantai dua terdapat ruang koleksi teknologi serta kerajinan tradisional, teknologi industri serta transportasi, serta beragam model kerajian rumahan.
Gedung D
Lantai satu memamerkan wacana pembangunan, numismatik, heraldik, tradisi nusantara, ruang intisari serta hibah.
Lantai dua terbagi atas ruang kesenian yng menampilkan koleksi benda serta perlengkapan kesenian yng dijauhkan menjadi seni pergelaran (aneka macam pengetahuan yng menarik wacana wayang), seni pertunjukan (aneka macam kesenian khas Jawa kuda lumping, barongan), serta seni musik .
Kota Lama Semarang merupakan suatu tempat di Semarang yng menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20 . Pada masa itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengamankan warga serta wilayahnya, maka tempat itu dibangun benteng, yng dinamai benteng Vijhoek. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan, yang dengannya jalan utamanya dinamai : Heeren Straat. Era ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto. Satu dari sekian banyaknya lokasi pintu benteng yng ada hingga era ini merupakan Jembatan Berok, yng disebut De Zuider Por.
Tempat Kota Lama Semarang disebut pun Outstadt. Luas tempat ini sekitar 31 hektare. Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwasanya tempat ini terpisah yang dengannya daerah sekitarnya, menjadikan nampak semisal kota tersendiri, menjadikan mendapatkan julukan "Little Netherland". Tempat Kota Lama Semarang ini adalah saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, serta lokasinya berdampingan yang dengannya tempat ekonomi. Di tempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yng masih berdiri yang dengannya kokoh serta memiliki sejarah Kolonialisme di Semarang
Secara umum karakter bangunan di wilayah ini mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa sekitar tahun 1700-an. Hal ini mampu dilihat dari detail bangunan yng khas serta ornamen-ornamen yng identik yang dengannya gaya Eropa. Semisal ukuran pintu serta jendela yng luar biasa besar, penggunaan kaca-kaca berwarna, bentuk atap yng unik, hingga adanya ruang bawah tanah
Semisal kota-kota lain-lainnya yng berada di bawah pemerintahan kolonial Belanda, dibangun juga benteng menjdai pusat militer. Benteng ini berbentuk segi lima serta pertama kali dibangun di sisi barat kota lama Semarang era ini. Benteng ini cuma mempunyai satu gerbang di sisi selatannya serta lima menara pengawas. Masing-masing menara diberinama: Zeeland, Amsterdam, Utrecht, Raamsdonk serta Bunschoten. Pemerintah Belanda mengalihkan pemukiman Cina pada tahun 1731 di dekat pemukiman Belanda, bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah penga- wasan terhadap segala aktifitas orang Cina. Oleh karena itu, Benteng tak cuma menjdai pusat militer, akan tetapi pun menjdai menara pengawas bagi segala aktifitas kegiatan orang Cina.
Tempat Pecinan Semarang mempunyai sejarah yng tak kalah panjang yang dengannya Tempat Kota Lama Semarang, tempat ini menjadi satu dari sekian banyaknya pemegang pengaruh besar terhadap pembentukan Kota Semarang serta mempunyai nilai historis yng tak lekang dimakan waktu dan berpontensi menjdai satu dari sekian banyaknya tempat wisata budaya. Awal terbentuknya tempat Pecinan ini dikarenakan pemberontakan orang Tionghoa di daerah batavia pada tahun 1740 kepada kompeni Belanda, akan tetapi sukses digagalkan di tahun 1743.
Ketakutan Belanda terhadap kaum Tionghoa ini dia yng lantas membuat Belanda mengalihkan orang Tionghoa di Semarang yng dulunya tinggal di daerah Gedong Batu ke tempat saat ini ini. Tujuannya agar Belanda gampang mengawasi pergerakan dari orang – orang Tionghoa lantaran berdekatan yang dengannya Tangsi Militer milik Belanda yng terdapat atau terletak di Jl. KH.Agus Salim ataupun Jurnatan (saat ini menjadi Miramar Restaurant).
Menjdai sebuah tempat yng pernah menjadi pusat perdagangan serta jasa kaum Tionghoa pada jaman dahulu, Pecinan Semarang mempunyai potensi ekonomi, sosial, serta budaya yng Amat kuat. Tempat ini telah dipertegas oleh Pemerintah kota Semarang masuk dalam daftar tempat revitalisasi melalui Surat Keputusan (SK) Wali Kota No 650/157 tanggal 28 Juni 2005 mengatur wacana Revitalisasi Tempat Pecinan, serta sekalian menjdai pusat wisata budaya Tionghoa di kota Semarang.
Tempat Pecinan Semarang mempunyai beberapa aktifitas masyarakat yng bisa dikatakan seluruh masyarakat kota Semarang mengetahuinya, semisal :
Pasar tradisional Gang Baru, dinamakan sesuai nama jalan itu sendiri serta terdapat atau terletak diantara jalan Wotgandul serta jalan Gang Warung, pasar Gang Baru bisa dikunjungi sehari-hari di pagi hari mulai pukul 05.00 hingga selesai.
Waroeng Semawis, aktifitas wisata masakan di semarang, dimana aneka jajanan makanan serta minuman dijajakan sepanjang jalan Gang Warung yng berlangsung sehari-hari jumat, sabtu serta minggu mulai sore hari sekitar jam 18.00 hingga selesai.
Pasar Imlek Semawis, kegiatan event ini masuk dalam rencana tahunan wisata kota Semarang serta diadakan selama 3 hari dalam rangka menyambut tahun baru Imlek.
Jadi ada apa saja di jalan Pahlawan? Pusat pemerintahan di Jawa Tengah, lebih tepatnya Kantor Gubernur di Gedung Berlian terdapat atau terletak di Jalan Pahlawan. Ada pun Polda Jawa Tengah yng berada tepat disudut jalan Pahlawan, berhadapan yang dengannya Taman Makan Pahlawan. Dirunut dari atas, kamu akan menemui Kantor Besar Dinas Kehutanan Jawa Tengah yng terkenal yang dengannya Gedung Rimba Graha yng prestisius itu.
Lantas ada gedung Dekranasda yng telah disulap menjadi sebuah bangunan atraktif yng memajang produk produk unggulan dari seluruh pelosok jawa tengah. Jangan lupakan juga sebuah pusat Telekomunikasi di Jawa Tengah, atau juga gedung telkom pun berada di Jalan Pahlawan, membelakangi Gedung Bank Indonesia yng berdiri megah di jalan Imam Bardjo.
Yup, Jalan Pahlawan memanglah satu dari sekian banyaknya jalan protokol terbesar di Semarang dimana pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan serta pun aktivitas usaha dan Perbankan tidak sedikit mengambil spot disini. Apa yng menarik dari Jalan Pahlawan? Merupakan aktivitasnya yng diluar kewajaran jalan protokol pada biasanya.
Jalan Pahlawan Semarang dilengkapi yang dengannya trotoar yng luas serta tertata yang dengannya rapi. Selain lebar jalannya yng diatas rata2, tentu saja letaknya yng strategis membuat jalan pahlawan merupakan area berkumpul paling gampang menjdai check point dari mana saja. Lantaran kelebihan itulah jalan Pahlawan menjadi public space yng paling ternama di Semarang.
Cobalah mengunjungi Jalan Pahlawan disaat sore hari, maka kamu akan menemukan ramai sekali aktivitas warga disana. Mulai dari anak anak bermain in line skate maupun remaja yng bersepeda menghiasi setiap sudut jalan. Puncaknya merupakan disaat jumat malam hingga yang dengannya malam minggu. Tidak sedikit komunitas yng menyesaki jalan ini. Sekedar hang out bertukar ide yang dengannya sesama anggota komunitas. Njagong ramah sambil membentangkan spanduk identitas komunitas masing masing.
SALAH satu land mark kota Semarang merupakan tempat Simpang Lima. Lapangan ini memanglah terdapat atau terletak di jantung kota. Disebut Simpang Lima lantaran berada di tengah-tengah persimpangan Jl Pandanaran, Jl Gajah Mada, Jalan Ahmad Yani, Jalan Ahmad Dahlan, serta Jalan Pahlawan.
Berkembangnya fungsi Simpang Lima menjadi alun-alun adalah saran Presiden pertama Republik Indonesia yng merekomendasikan pengadaan alun-alun di Semarang menjdai ubah dari Kanjengan. Alun-alun yng dimiliki Semarang sejak masa pemerintahan Adipati Semarang yng pertama itu sudah berganti fungsi menjadi pusat perbelanjaan.
Banyak sekali jenis makanan baik makanan berat maupun makanan ringan dijual yang dengannya gaya lesehan mengambil tempat sekitar trotoar serta sekeliling alun-alun.
Sementara itu, souvenir, alat sekolah hingga alat keluarga, sandal hingga hiasan rambut, pun dijual di sini. Menjdai pusat Kota Semarang Simpang Lima bisa dikatakan menjdai pusat keramaian. Ini terlihat lantaran seputar Simpang Lima terdapat pusat perbelanjaan semisal Citraland, Simpang Lima Plaza, Gajahmada Plaza, Pusat pertokoan Simpang Lima serta Hotel Berbintang, yakni Hotel Ciputra serta Hotel Horison.
.. bersambung..
Source Articles & Image : cakrawalatour.com
- 30 Tempat Wisata di Semarang yng Perlu Kamu Kunjungi part 1
- Promo Hotel Murah di Semarang
11. Goa Kreo, Waduk Jatibarang, Pelepas penat di akhir pekan
Gua Kreo merupakan obyek wisata yng terdapat di Kota Semarang. Gua Kreo adalah Gua yng terbentuk oleh alam[1], bukan hasil buatan oleh kita-kita. Kini, 2014, Goa Kreo berada di tengah tengah waduk Jatibarang, sebuah bendungan yng membendung sungai kreo, yng selain bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi masalah banjir pun menjadi destinasi wisata baru di Kota Semarang.Sejarahnya Gua ini pernah dipakai Sunan Kalijaga bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertapa. Disini terdapat tidak sedikit Monyet ekor panjang pun terdapat tiga monyet gaib anak buah dari Sunan Kalijaga bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi hutan yang telah di sebutkan. Gua Kreo terdapat di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Goa Kreo Semarang adalah sebuah goa yng dipercaya menjdai petilasan Sunan Kalijaga era mencari kayu jati bagi atau bisa juga dikatakan untuk membangun Mesjid Agung Demak . Disaat itu pendapat dari legenda Sunan Kalijaga bertemu yang dengannya sekawanan kera yng lantas disuruh melindungi kayu jati yang telah di sebutkan. Kata “Kreo” berasal dari kata Mangreho yng berguna peliharalah ataupun jagalah. Kata ini dia yng lantas menjadikan goa ini disebut Goa Kreo serta sejak itu kawanan kera yng menghuni tempat ini dianggap menjdai penunggu.
Fasilitas wisatanya Antara lain :
- • Goa
- • Air Terjun
- • Gazebo
- • Monyet Ekor Panjang
- • Panggung Hiburan
- • Rumah Makan Khas Semarang
12. Kelenteng Gedung Batu Sam Po Kong Semarang
Kelenteng Sam Po Kong adalah bekas tempat persinggahan serta pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam yng bernama Zheng He / Cheng Ho. Tempat ini biasa disebut Gedung Batu, lantaran bentuknya adalah sebuah Gua Batu besar yng terdapat atau terletak pada sebuah bukit batu. Terdapat atau terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang.
Hampir di keseluruhan bangunan bernuansa merah khas bangunan China. Saat ini tempat yang telah di sebutkan dijadikan tempat peringatan serta tempat pemujaan ataupun bersembahyang dan tempat bagi atau bisa juga dikatakan untuk berziarah. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk keperluan yang telah di sebutkan, di dalam gua batu itu diletakan sebuah altar, dan patung-patung Sam Po Tay Djien. Padahal laksamana Cheng Ho merupakan seorang muslim, akan tetapi oleh orang-orang di anggap dewa. Hal ini bisa dimaklumi mengingat agama Kong Hu Cu ataupun Tau menganggap orang yng telah meninggal bisa memberikan pertolongan kepada orang-orang.
Sam Poo Kong ataupun dikenal pun menjdai Kelenteng Gedung Batu
Semisal biasanya bangunan kelenteng, Kuil Sam Poo Kong yng terdapat atau terletak di Simongan, Semarang, ini pun didominasi warna merah. Sejumlah lampion merah tak saja menghiasi kelentengnya, akan tetapi pun pohon pohon menuju pintu masuk.Bangunan inti dari kelenteng merupakan sebuah Goa Batu yng dipercaya menjdai tempat awal mendarat serta markas Laksamana Cheng Ho beserta anak buahnya disaat mengunjungi Pulau Jawa di tahun 1400-an. Goa Aslinya tertutup longsor pada tahun 1700-an, lantas dibangun kembali oleh penduduk setempat menjdai penghormatan kepada Cheng Ho.
Tempat tempat sembahyang yang telah di sebutkan dinamai sesuai yang dengannya peruntukannya, yakni kelenteng Thao Tee Kong yng adalah tempat pemujaan Dewa Bumi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memohon berkah serta keselamatan hidup. Sedangkan tempat pemujaan Kyai Juru Mudi berupa makam juru mudi kapal yng ditumpangi Laksamana Cheng Ho.
Tempat pemujaan lain-lainnya dinamai kyai Jangkar, lantaran di sini tersimpan jangkar asli kapal Cheng Ho yng dihias yang dengannya kain warna merah juga. Di sini dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk sembahyang arwah Ho Ping, yakni mendoakan arwah yng tak bersanak keluarga yng mungkin belum mendapatkan tempat di alam baka.
Lalu ada tempat pemujaan Kyai Cundrik Bumi, yng dulunya adalah tempat penyimpanan segala jenis persenjataan yng dipakai awak kapal Cheng Ho, dan Kyai serta Nyai Tumpeng yng mewakili temapt penyimpanan bahan makanan pada jaman Cheng Ho.
Lantaran seluruh area lebih dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk sembahyang, tak seluruh orang boleh memasukinya. Bangunan kuil, baik yng besar maupun yng kecil dipagari serta pintu masuknya di awasi oleh petugas keamanan. Cuma yng bermaksud sembahyang saja yng diijinkan masuk sedangkan wisatawan yng ingin melihat lihat mampu melakukan dari balik pagar.
Sejak Renovasi besar besaran tahun 2002 serta selesai 2005, yng menelah biaya 20 miliar, Sam Poo Kong menarik perhatian lebih tidak sedikit orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk berkunjung. Di halaman yng cukup luas di depan kelenteng, terdapat sejumlah patung, salah satunya patung Laksamana Cheng Ho, yng cukup menarik bagi atau bisa juga dikatakan untuk dinikmati. Di sinilah atraksi atraksi kesenian berupa tari tarian, barongsai ataupun bentuk kesenian lain digelar bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperngati hari hari bersejarah yng berhubungan yang dengannya Cheng Ho ataupun budaya China.
Di bulan Agustus misalnya, selalu diadakan festival mengenang datangnya Cheng Ho ke Semarang. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk bulan Agustus 2009, festival diadakan tanggal 18 memperingati HUT ke604 kedatangan Cheng Ho.
Promo Hotel Murah di Semarang
Perayaan disertai yang dengannya arak-arakan, bazaar, serta festival Barongsai. Hari hari besar lain-lainnya yng dirayakan di sini salah satunya di antaranya Hari Raya Imlek serta hari kelahiran Cheng Ho. Kedatangan turis asing, lebih-lebih dari China, menunjukan bahwasanya Sam Poo Kong dikenal luas di dunia. Didasari uang sedekah yng ditinggalkan pengunjung, Kuil Gedung Batu ini pun Suka dikunjungi turis turis asing dari Amerika, Rusia, Brazil serta negara negara lain.Laksamana Cheng Ho yng keturunan Persia serta beragama Islam, membuat tempat ini pun tidak sedikit dikunjungi oleh orang-orang yng beragama Islam, salah satunya para turis yng datang dari China.
13. Museum Ranggawarsita Abdulrahman Saleh semarang Jawa Tengah
Museum yng terdapat atau terletak di jalan Abdurrahman Saleh ini adalah museum terlengkap di Semarang yng mempunyai koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan serta wawasan nusantara. Yang dengannya nama yng diambil dari nama satu dari sekian banyaknya pujangga Indonesia, Ranggawarsita, yng terkenal yang dengannya hasil karyanya dalam bidang filsafat serta kebudayaan, museum ini menempati luas tanah 1,8 hektare, museum ini dibuka sehari-hari pukul 08.00 hingga 16.00 wib. Berjarak tidak lebih lebih 3 Km dari tugumuda. Serta bisa dijangkau yang dengannya transportasi umum maupun pribadi.
Museum Ranggawarsita memiliki koleksi yng berjumlah 59.802 buah yng terbagi dalam 10 jenis, yakni geologi, biologi, arkeologi, historika, filologi, numismatic, heraldika, kramologika, teknologika, ethnografika serta seni rupa. Museum Jawa Tengah Ranggawarsita adalah sebuah aset pelayanan publik pada bagian pelestarian budaya, wahana pendidikan serta rekreasi. Pendirian museum pertama kali dirintis oleh proyek rehabilitasi serta permuseuman Jawa Tengah pada tahun 1975 serta secara resmi dibuka oleh Prof Dr Fuad Hasan pada tanggal Juli 1989.
Bangunan musium terdiri dari 4 gedung yng masing masing bercerita sejarah yng berbeda.
Gedung A
Lantai satu gedung A menyimpan wahana Geologi serta Geografi. Diwahana ini menampilkan beberapa jenis bebatuan yng terdapat dibumi, pun batu meteorit yng didapati di daerah Mojogedang, Karangayar pada tahun 1984. Zaman dulu, meteorit dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk campuran pamor keris. Selain bebatuan, pun menulis wacana pembagian zaman yng pernah ada dibumi, beberapa koleksi mineral serta batu alam yng menarik, aneka macam batu mulia sampai-sampai stalagtit serta stalagmit.
Lantai dua gedung A, menyajikan wahana wacana Paleontologi (wacana zaman purba), beberapa koleksi yng ada semisal fosil kayu kuno, bebatuan serta masyarakat kuno pun tulang serta bagian-bagian hewan masa silam. Ada pun binatang langka yng diawetkan semisal bajing peluncur, babi hutan, kancil serta burung rajawali.
Gedung B
Lantai satu berisikan peninggalan budaya serta kerajinan dari peradaban Hindu Budha, beberapa yng dipamerkan semisal Lingga serta Yoni, arca-arca, Ketongan, kendhi, cermin perunggu, patung dewa, candi-candi yng ada di Jawa Tengah. Pun menampilkan kebudayaan yng bercorak islam dari miniatur masjid Agung Demak serta Menara Masjid Kudus, fragmen seni hias, bahan terakota, replika kaligrafi, ornamen masjid Mantingan Jepara, Mustaka masjid Mayong Jepara, salinan Alquran yng ditulis yang dengannya tangan dan cerobong sumur dari Caruban Lasem yng Amat menarik.
Lantai dua menyajikan wahana keramik serta batik. Dipamerkan aneka macam jenis serta model keramik baik lokal maupun yng berasal dari cina serta Eropa. Tidak tidak ingat, macam-macam kerajinan gerabah serta cara pembuatannya diperlihatkan yang dengannya model diorama ataupun patung. Dibagian batik, dipajang aneka macam motif batik yng ada di Jawa Tengah semisal Surakarta, Pekalongan, Lasem serta Banyumasan.
Gedung C
Lantai satu terbagi atas ruang bersejarah perjuangan bersenjata yng terbagi lagi atas koleksi benda-benda yng dipakai disaat zaman pertempuran serta Diorama pernjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Selain itu, ditampilkan juga diorama pertempuran-pertempuran yng pernah terlaksana di Jawa Tengah serta Jogjakarta semisal Pertempuran Lima Hari Semarang, Peristiwa Palagan Ambarawa, Pemberontakan PKI di Cepu, Serangan Umum 1 maret serta Gerakan Tritura.
Lantai dua terdapat ruang koleksi teknologi serta kerajinan tradisional, teknologi industri serta transportasi, serta beragam model kerajian rumahan.
Gedung D
Lantai satu memamerkan wacana pembangunan, numismatik, heraldik, tradisi nusantara, ruang intisari serta hibah.
Lantai dua terbagi atas ruang kesenian yng menampilkan koleksi benda serta perlengkapan kesenian yng dijauhkan menjadi seni pergelaran (aneka macam pengetahuan yng menarik wacana wayang), seni pertunjukan (aneka macam kesenian khas Jawa kuda lumping, barongan), serta seni musik .
14. Kota lama semarang
Kota Lama Semarang merupakan suatu tempat di Semarang yng menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20 . Pada masa itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengamankan warga serta wilayahnya, maka tempat itu dibangun benteng, yng dinamai benteng Vijhoek. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan, yang dengannya jalan utamanya dinamai : Heeren Straat. Era ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto. Satu dari sekian banyaknya lokasi pintu benteng yng ada hingga era ini merupakan Jembatan Berok, yng disebut De Zuider Por.
Tempat Kota Lama Semarang disebut pun Outstadt. Luas tempat ini sekitar 31 hektare. Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwasanya tempat ini terpisah yang dengannya daerah sekitarnya, menjadikan nampak semisal kota tersendiri, menjadikan mendapatkan julukan "Little Netherland". Tempat Kota Lama Semarang ini adalah saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, serta lokasinya berdampingan yang dengannya tempat ekonomi. Di tempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yng masih berdiri yang dengannya kokoh serta memiliki sejarah Kolonialisme di Semarang
Secara umum karakter bangunan di wilayah ini mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa sekitar tahun 1700-an. Hal ini mampu dilihat dari detail bangunan yng khas serta ornamen-ornamen yng identik yang dengannya gaya Eropa. Semisal ukuran pintu serta jendela yng luar biasa besar, penggunaan kaca-kaca berwarna, bentuk atap yng unik, hingga adanya ruang bawah tanah
Semisal kota-kota lain-lainnya yng berada di bawah pemerintahan kolonial Belanda, dibangun juga benteng menjdai pusat militer. Benteng ini berbentuk segi lima serta pertama kali dibangun di sisi barat kota lama Semarang era ini. Benteng ini cuma mempunyai satu gerbang di sisi selatannya serta lima menara pengawas. Masing-masing menara diberinama: Zeeland, Amsterdam, Utrecht, Raamsdonk serta Bunschoten. Pemerintah Belanda mengalihkan pemukiman Cina pada tahun 1731 di dekat pemukiman Belanda, bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah penga- wasan terhadap segala aktifitas orang Cina. Oleh karena itu, Benteng tak cuma menjdai pusat militer, akan tetapi pun menjdai menara pengawas bagi segala aktifitas kegiatan orang Cina.
15. Komplek Pecinan Semarang
Tempat Pecinan Semarang mempunyai sejarah yng tak kalah panjang yang dengannya Tempat Kota Lama Semarang, tempat ini menjadi satu dari sekian banyaknya pemegang pengaruh besar terhadap pembentukan Kota Semarang serta mempunyai nilai historis yng tak lekang dimakan waktu dan berpontensi menjdai satu dari sekian banyaknya tempat wisata budaya. Awal terbentuknya tempat Pecinan ini dikarenakan pemberontakan orang Tionghoa di daerah batavia pada tahun 1740 kepada kompeni Belanda, akan tetapi sukses digagalkan di tahun 1743.
Ketakutan Belanda terhadap kaum Tionghoa ini dia yng lantas membuat Belanda mengalihkan orang Tionghoa di Semarang yng dulunya tinggal di daerah Gedong Batu ke tempat saat ini ini. Tujuannya agar Belanda gampang mengawasi pergerakan dari orang – orang Tionghoa lantaran berdekatan yang dengannya Tangsi Militer milik Belanda yng terdapat atau terletak di Jl. KH.Agus Salim ataupun Jurnatan (saat ini menjadi Miramar Restaurant).
Menjdai sebuah tempat yng pernah menjadi pusat perdagangan serta jasa kaum Tionghoa pada jaman dahulu, Pecinan Semarang mempunyai potensi ekonomi, sosial, serta budaya yng Amat kuat. Tempat ini telah dipertegas oleh Pemerintah kota Semarang masuk dalam daftar tempat revitalisasi melalui Surat Keputusan (SK) Wali Kota No 650/157 tanggal 28 Juni 2005 mengatur wacana Revitalisasi Tempat Pecinan, serta sekalian menjdai pusat wisata budaya Tionghoa di kota Semarang.
Tempat Pecinan Semarang mempunyai beberapa aktifitas masyarakat yng bisa dikatakan seluruh masyarakat kota Semarang mengetahuinya, semisal :
Pasar tradisional Gang Baru, dinamakan sesuai nama jalan itu sendiri serta terdapat atau terletak diantara jalan Wotgandul serta jalan Gang Warung, pasar Gang Baru bisa dikunjungi sehari-hari di pagi hari mulai pukul 05.00 hingga selesai.
Waroeng Semawis, aktifitas wisata masakan di semarang, dimana aneka jajanan makanan serta minuman dijajakan sepanjang jalan Gang Warung yng berlangsung sehari-hari jumat, sabtu serta minggu mulai sore hari sekitar jam 18.00 hingga selesai.
Pasar Imlek Semawis, kegiatan event ini masuk dalam rencana tahunan wisata kota Semarang serta diadakan selama 3 hari dalam rangka menyambut tahun baru Imlek.
16. Jalan Pahlawan Semarang
Jadi ada apa saja di jalan Pahlawan? Pusat pemerintahan di Jawa Tengah, lebih tepatnya Kantor Gubernur di Gedung Berlian terdapat atau terletak di Jalan Pahlawan. Ada pun Polda Jawa Tengah yng berada tepat disudut jalan Pahlawan, berhadapan yang dengannya Taman Makan Pahlawan. Dirunut dari atas, kamu akan menemui Kantor Besar Dinas Kehutanan Jawa Tengah yng terkenal yang dengannya Gedung Rimba Graha yng prestisius itu.
Lantas ada gedung Dekranasda yng telah disulap menjadi sebuah bangunan atraktif yng memajang produk produk unggulan dari seluruh pelosok jawa tengah. Jangan lupakan juga sebuah pusat Telekomunikasi di Jawa Tengah, atau juga gedung telkom pun berada di Jalan Pahlawan, membelakangi Gedung Bank Indonesia yng berdiri megah di jalan Imam Bardjo.
Yup, Jalan Pahlawan memanglah satu dari sekian banyaknya jalan protokol terbesar di Semarang dimana pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan serta pun aktivitas usaha dan Perbankan tidak sedikit mengambil spot disini. Apa yng menarik dari Jalan Pahlawan? Merupakan aktivitasnya yng diluar kewajaran jalan protokol pada biasanya.
Jalan Pahlawan Semarang dilengkapi yang dengannya trotoar yng luas serta tertata yang dengannya rapi. Selain lebar jalannya yng diatas rata2, tentu saja letaknya yng strategis membuat jalan pahlawan merupakan area berkumpul paling gampang menjdai check point dari mana saja. Lantaran kelebihan itulah jalan Pahlawan menjadi public space yng paling ternama di Semarang.
Cobalah mengunjungi Jalan Pahlawan disaat sore hari, maka kamu akan menemukan ramai sekali aktivitas warga disana. Mulai dari anak anak bermain in line skate maupun remaja yng bersepeda menghiasi setiap sudut jalan. Puncaknya merupakan disaat jumat malam hingga yang dengannya malam minggu. Tidak sedikit komunitas yng menyesaki jalan ini. Sekedar hang out bertukar ide yang dengannya sesama anggota komunitas. Njagong ramah sambil membentangkan spanduk identitas komunitas masing masing.
17. Pasar Rakyat Simpang Lima
SALAH satu land mark kota Semarang merupakan tempat Simpang Lima. Lapangan ini memanglah terdapat atau terletak di jantung kota. Disebut Simpang Lima lantaran berada di tengah-tengah persimpangan Jl Pandanaran, Jl Gajah Mada, Jalan Ahmad Yani, Jalan Ahmad Dahlan, serta Jalan Pahlawan.
Berkembangnya fungsi Simpang Lima menjadi alun-alun adalah saran Presiden pertama Republik Indonesia yng merekomendasikan pengadaan alun-alun di Semarang menjdai ubah dari Kanjengan. Alun-alun yng dimiliki Semarang sejak masa pemerintahan Adipati Semarang yng pertama itu sudah berganti fungsi menjadi pusat perbelanjaan.
Promo Hotel Murah di Semarang
Berfungsi menjdai tempat upacara, Simpang Lima pun menjadi tempat berlangsungnya pertunjukan, tempat rekreasi, malah menjdai pasar tiban pada waktu-waktu tertentu.Banyak sekali jenis makanan baik makanan berat maupun makanan ringan dijual yang dengannya gaya lesehan mengambil tempat sekitar trotoar serta sekeliling alun-alun.
Sementara itu, souvenir, alat sekolah hingga alat keluarga, sandal hingga hiasan rambut, pun dijual di sini. Menjdai pusat Kota Semarang Simpang Lima bisa dikatakan menjdai pusat keramaian. Ini terlihat lantaran seputar Simpang Lima terdapat pusat perbelanjaan semisal Citraland, Simpang Lima Plaza, Gajahmada Plaza, Pusat pertokoan Simpang Lima serta Hotel Berbintang, yakni Hotel Ciputra serta Hotel Horison.
.. bersambung..
Source Articles & Image : cakrawalatour.com
Seputar UPDATE : 30 Tempat Wisata di Semarang yang Harus Anda Kunjungi
Terima kasih telah membaca UPDATE : 30 Tempat Wisata di Semarang yang Harus Anda Kunjungi. Semoga pos dari situs web Tempat Wisata berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Tempat Wisata. Silakan berbagi ulasan UPDATE : 30 Tempat Wisata di Semarang yang Harus Anda Kunjungi tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Tempat Wisata melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Tempat Wisata untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : UPDATE : 30 Tempat Wisata di Semarang yang Harus Anda Kunjungi yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Tempat Wisata di bawah. Demikan dan sekian tentang UPDATE : 30 Tempat Wisata di Semarang yang Harus Anda Kunjungi. Dan Assalamualaikum pembaca Tempat Wisata.
Advertisement