-->

Terbawa Tsumani Aceh 2004 di Museum Tsunami Aceh

- 2/25/2017

Terbawa Tsumani Aceh 2004 di Museum Tsunami Aceh

 


glory-travel.com
  • Menjelajahi Museum Tsunami Aceh
Museum Tsunami adalah museum tempat mengenang kembali peristiwa dahsyat yng pernah melanda Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 silam, yng tidak lebih lebih menelan korban sebanyk 240.000 jiwa. Museum ini terdapat atau terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda dekat Simpang Jam serta berseberangan yang dengannya Lapangan Blang Padang kota Banda Aceh. Bangunan museum ini konon didesain oleh seorang dosen arsitektur ITB Bandung, M. Ridwan Kamil. Desain yng berjudul "Rumoh Aceh as Escape Hill" ini mengambil ide dasar rumoh Aceh yakni rumah tradisional masyarakat Aceh berupa bangunan rumah panggung.
wahyudinataa.wordpress.com
Adapun tujuan pembangunan museum ini tak cuma menjadi sebuah bangunan monumen, akan tetapi pun menjdai objek sejarah, dimana bangunan ini menjadi tempat pusat penelitian serta pembelajaran perihal bencana tsunami menjdai simbol kekuatan masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana tsunami. Selain itu bangunan ini diharapkan menjadi warisan bagi atau bisa juga dikatakan untuk generasi Aceh di masa mendatang menjdai pesan serta pelajaran bahwasanya tsunami pernah melanda Aceh yng sudah menelan tidak sedikit korban. Pembangunan museum ini sudah menghabiskan anggaran mencapai 140 miliyar rupiah.
Bangunan museum ini terdiri dari 4 tingkat yang dengannya hiasan dekorasi bernuansa islam. Dari arah luar bisa terlihat bangunan ini berbentuk semisal kapal, yang dengannya sebuah mencu suar berdiri tegak di atasnya. Tampilan eksterior yng luar biasa yng mengekspresikan keberagaman budaya Aceh terlihat dari ornamen dekoratif unsur transparansi elemen kulit luar bangunan. Ornamen ini melambangkan tarian saman menjdai cerminan Hablumminannas, yakni konsep hubungan antar kita-kita dalam Islam.
acehdalamsejarah.blogspot.com
Pada lantai dasar museum ini bercerita bagaimana tsunami terlaksana melalui arsitektur yng didesain secara unik. Pada lantai dasar museum terdapat ruang terbuka yng bisa dimanfaatkan menjdai ruang publik. Lantai ini dibuat meninggi yng betujuan menjdai escape hill, sebuah taman berbentuk bukit bisa dijadikan menjdai satu dari sekian banyaknya antisipasi lokasi penyelamatan andai terlaksana banjir serta bencana tsunami di masa mendatang. Setiap lantai (berukuran 25 meter x 20 meter) bisa menampung ribuan warga dalam kondisi darurat.
Sedangkan pada lantai dua adalah akses ke ruang-ruang multimedia semisal ruang audio serta ruang 4 dimensi, ruang pamer tsunami (tsunami exhibition room), ruang pre-tsunami, while tsunami, serta post-tsunami.
Pada lantai 3 Museum Tsunami Aceh, terdapat beberapa fasilitas semisal ruang geologi, perpustakaan, musalla, serta souvenir. Pada ruang geologi, pengunjung bisa mendapatkan berita mengenai kebencanaan, bagaimana gempa serta tsunami terlaksana, melalui penjelasan dari beberapa display serta alat simulasi yng terdapat dalam ruangan yang telah di sebutkan.
Di tingkat akhir gedung Museum Tsunami Aceh, digunakan menjdai escape building ataupun penyelamatan diri disaat tsunami terlaksana lagi di masa yng akan datang. Tingkat atap ini tak dibuka bagi atau bisa juga dikatakan untuk umum lantaran mengingat konsep keselamatan serta keamanan. Dari tingkat atap ini, hampir keseluruhan daerah kota Banda Aceh bisa terlihat dari atas gedung.
instagram.com

  • Konsep Museum Tsunami Aceh

sengpaku.blogspot.com
Museum Tsunami Aceh mempunyai 6 konsep dalam pembangunannya. Diantara konsep yang telah di sebutkan merupakan menjdai berikut:

1. Rumoh Aceh

Design Museum Tsunami ini mengambil ide dasar dari rumah panggung Aceh menjdai semisal kearifan arsitektur masa lalu dalam merespon tantangan serta bencana alam. Design ini mengacu pada keadaan Aceh pada masa silam yng pun pernah dilanda bencana. Konsep ini merefleksikan keyakinan terhadap agama serta adaptasi terhadap alam.

2. Escape Building

Design Museum Tsunami ini berbentuk bukit penyelamatan menjdai antisipasi terhadap bahaya tsunami di masa yng akan datang.

3. Sea Waves

Denah bangunan adalah analogi dari episenter sebuah gelombang laut menjdai pengingat akan tsunami.

4. Saman Dance (Hablumminannas)

Tarian khas Aceh yng melambangkan kekompakan serta kerjasama masyarakat Aceh, mencerminkan ke hidup-an sosial yng kental akan gotong-royong serta tolong-menolong, direfleksikan melalui kulit bangunan pada eksterior Museum Tsunami Aceh.

5. The Light of God (Hablumminallah)

Di dalam bangunan Museum Tsunami ini terdapat ruang berbentuk sumur silinder yng menyorotkan cahaya ke atas menjdai simbol hubungan kita-kita yang dengannya Tuhannya.

6. Public Park

Museum Tsunami ini pun adalah taman terbuka publik yng bisa diakses serta digunakan setiap era oleh masyarakat, menjdai respon terhadap konteks urban.

  • Filosofi Museum Tsunami Aceh

Desain serta pembangunan Museum Aceh memiliki beragam filosofi. Pada masing-masing ruangan mempunyai filosofi tersendiri yng mendeskripsikan gambaran perihal tsunami menjdai memorial. Berikut filosofi dari design lantai dasar Museum Tsunami Aceh.

1. Space of Fear (Lorong Tsunami)

mediaberitaunik.blogspot.com
Lorong Tsunami adalah akses awal pengunjung bagi atau bisa juga dikatakan untuk memasuki Museum Tsunami. Mempunyai panjang 30 m serta tinggi mencapai 19-23 m melambangkan tingginya gelombang tsunami yng terlaksana pada tahun 2004 silam. Air mengalir di kedua sisi dinding museum, bunyi gemuruh air, cahaya yng remang serta gelap, lorong yng sempit serta lembab, mendeskripsikan ketakutan masyarakat Aceh pada era tsunami terlaksana, ataupun disebut space of fear.

2. Space of Memory (Ruang Kenangan)

sengpaku.blogspot.com
Sesudah berjalan melewati Lorong Tsunami, pengunjung akan memasuki Ruang Kenangan (Memorial Hall). Ruangan ini mempunyai 26 monitor menjdai lambang dari fenomena tsunami yng melanda Aceh ada 26 Desember 2004. Setiap monitor menampilkan gambar serta foto para korban serta lokasi bencana yng melanda Aceh pada era tsunami sebanyk 40 gambar yng ditampilkan dalam bentuk slide. Gambar serta foto ini seakan mengingatkan kembali kenangan tsunami yng melanda Aceh ataupun disebut space of memory yng tak gampang bagi atau bisa juga dikatakan untuk tidak di ingat-ingat lagi serta bisa dipetik pesan yang tersirat dari fenomena yang telah di sebutkan.
Ruang yang dengannya dinding kaca ini mempunyai filosofi keberadaan di dalam laut (gelombang tsunami). Disaat memasuki ruangan ini, pengunjung seolah-olah tengah berada di dalam laut, dilambangkan yang dengannya dinding-dinding kaca yng menggambarkan luasnya dasar laut, monitor-monitor yng ada di dalam ruangan dilambangkan menjdai bebatuan yng ada di dalam air, serta lampu-lampu remang yng ada di atap ruangan dilambangkan menjdai cahaya dari atas permukaan air yng masuk ke dasar laut.

3. Space of Sorrow (Ruang Sumur Doa)

bersatulah.com
Melalui Ruang Kenangan (Memorial Hall), pengunjung akan memasuki Ruang Sumur Doa (Chamber of Blessing). Ruangan berbentuk silinder yang dengannya cahaya remang serta ketinggian 30 meter ini mempunyai tidak lebih lebih 2.000 nama-nama koban tsunami yng tertera disetiap dindingnya. Ruangan ini difilosofikan menjdai kuburan massal tsunami serta pengunjung yng memasuki ruanga ini dianjurkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendoakan para korban pendapat dari agama serta kepercayaan masing-masing.
Ruangan ini pun menggambarkan hubungan kita-kita yang dengannya Tuhannya (hablumminallah) yng dilambangkan yang dengannya goresan pena kaligrafi Allah yng tertera di atas cerobong yang dengannya cahaya yng mengarah ke atas serta lantunan ayat-ayat Al-Qur’an. Ini melambangkan bahwasanya setiap kita-kita pasti akan kembali kepada Allah (penciptanya).

4. Space of Confuse (Lorong Cerobong)

tarmiziblink.blogspot.co.id
Sesudah Sumur Doa, pengunjung akan melewati Lorong Cerobong (Romp Cerobong) menuju Jembatan Harapan. Lorong ini sengaja didesain yang dengannya lantai yng bekelok serta tak rata menjdai bentuk filosofi dari kebingungan serta keputusasaan masyarakat Aceh era didera tsunami pada tahun 2004 silam, kebingungan akan arah tujuan, kebingungan mencari sanak saudara yng hilang, serta kebingungan lantaran kehilangan harta serta benda, maka filosofi lorong ini disebut Space of Confuse. Lorong gelap yng membawa pengunjung menuju cahaya alami melambangkan sebuah harapan bahwasanya masyarakat Aceh pada era itu masih memiki harapan dari adanya bantuan dunia bagi atau bisa juga dikatakan untuk Aceh guna membantu memulihkan kondisi fisik serta psikologis masyarakat Aceh yng pada era usai bencana mengalami stress berat serta kehilangan yng besar.

5. Space of Hope (Jembatan Harapan)

ikbalfanika.wordpress.com
Lorong cerobong membawa pengunjung ke arah Jembatan Harapan (space of hope). Disebut jembatan harapan lantaran melalui jembatan ini pengunjung bisa melihat 54 bendera dari 54 negara yng ikut membantu Aceh pasca tsunami, jumlah bendera percis denga jumlah batu yng tersusun di pinggiran kolam. Di setiap bendera serta batu bertuliskan kata ‘Damai’ yang dengannya bahasa dari masing-masing negara menjdai refleksi perdamaian Aceh dari peperangan serta konflik sebelum tsunami terlaksana. Yang dengannya adanya bencana gempa serta tsunami, dunia melihat secara langsung kondisi Aceh, mendukung serta membantu perdamaian Aceh, dan turut andil dalam membangun (merekontruksi) Aceh sesudah bencana terlaksana.
Bangunan museum bila dilihat dari atas, semisal yng terlihat pada maket, adalah gambaran gelombang laut serta sekalian menjdai dataran tinggi bagi atau bisa juga dikatakan untuk penyelamatan. Kehadiran Museum Tsunami Aceh penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengenang serta pun menjadi sarana edukasi.
Monumen hidup bertebaran di Banda Aceh serta sekitarnya menjadikan kota di belahan barat Indonesia itu pun kini menjadi daerah kunjungan wisata sejarah, wisatawan domestik serta pun wisatawan manca negara.
Sumber :
http://museumtsunami.blogspot.co.id/2013/02/objek-wisata-museum-tsunami-aceh.html
http://museumtsunami.blogspot.co.id/2013/02/filosofi-museum-tsunami-aceh.html#more
http://museumtsunami.blogspot.co.id/2013/02/konsep-museum-tsunami-aceh.html


Source Articles & Image : cakrawalatour.com

Seputar Terbawa Tsumani Aceh 2004 di Museum Tsunami Aceh

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Terbawa Tsumani Aceh 2004 di Museum Tsunami Aceh