-->

Teman, Travelinglah Sekarang Selagi Sempat

- 3/02/2017

Teman, Travelinglah Sekarang Selagi Sempat

 

Bagi atau bisa juga dikatakan untuk teman-teman yng selalu ragu bagi atau bisa juga dikatakan untuk traveling.
Kunasehati kau sahabat, andai kau muslim maka akan kubuka yang dengannya pertanyaan, berapa lama Nabi Adam melakukan perjalanan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertemu Siti Hawa sesudah orang-orang turun ke bumi? Maka kau Perlu tahu, satu dari sekian banyaknya fitrah pertama kita-kita sejak orang-orang ada di muka bumi merupakan melakukan perjalanan.
Maka mengapa kau ragu bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakukan perjalanan? Uang, waktu, resiko? Itu sesuatu yng Perlu anda hadapi, jangan hidup dalam tempurung, toh kata orang hidup perjalanan bukan? Dari anda lahir hingga anda mati. Iya bukan?
Junjungan kita, Rasulullah SAW pun melakukan hijrah. Dia meminta ummatnya hijrah, lalu ummatnya pun berhijrah, ke Habasyi, ke Madinah. Rasulullah SAW menegakkan keislaman yang dengannya berhijrah. Bukankah hijrah pun salah satunya perjalanan? Dalam kitab suci pun ada beberapa kalam yng meminta kita-kita agar melakukan perjalanan agar bisa orang-orang kemudian mampu berpikir. Aku kutipkan satu diantaranya :
Maka apakah orang-orang tak berjalan di muka bumi, lalu orang-orang memiliki hati yng yang dengannya itu orang-orang bisa memahami ataupun memiliki pendengaran yng yang dengannya itu orang-orang bisa mendengar? Lantaran sebenarnya bukanlah mata itu yng buta, namun yng buta, adalah hati yng di dalam dada. QS 22 : 46
Duhai temanku, aku tidak hendak mengajarkan makna ayat yang telah di sebutkan padamu. Soal tafsir ayat kitab suci bukan kompetensiku. Namun aku jelaskan padamu begini aku memaknai ayat suci tadi. Ayat ini mengajak kita, kita-kita bagi atau bisa juga dikatakan untuk berpikir sesudah melakukan perjalanan, melihat tidak sedikit hal, melihat yang dengannya hati, membuka pendengaran lebar-lebar bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendengar, menyerap tidak sedikit hal. Bagiku, ayat ini pun meminta kita-kita agar tak hingga hatinya buta. Agar kita-kita tidak sedikit belajar ihwal tidak sedikit hal, ihwal apa yng ia jumpai di perjalanan, semata-mata bagi atau bisa juga dikatakan untuk menemukan makna dari ayat-ayat Tuhan.
Entahlah sahabat, ada tidak sedikit tipe perjalanan serta mampu jadi setiap kita-kita mempunyai pemaknaan yng berbeda. Yng membedakan merupakan apa yng anda bisa di tiap perjalanan. Ibnu Battutah sekian puluh tahun melakukan perjalanan, apa yng didapatkan? sekumpulan karya pengetahuan yng amat penting bagi atau bisa juga dikatakan untuk generasi penerus. Battutah-lah yng lantas dikenal menjdai penjelajah muslim paling agung.
Lain yang dengannya Wallace, dia berkeliling kepulauan Nusantara, masuk – keluar hutan, bolak-balik diserang Malaria. Pada akhirnya dia memetakan kultur budaya, geografi, hingga flora serta fauna di kepulauan Nusantara. Kerja tekunnya menghasilkan buku Malay Archipelago serta pemetaan flora – fauna di Kepulauan Nusantara mengantarkannya pada garis khayal pembeda tipe Asia serta Australia, yng lalu disebut yang dengannya namanya garis Wallace.
Andai ilmu pengetahuan yng saat ini, sebagian diwariskan oleh orang-orang yng melakukan perjalanan. Tidakkah anda berpikir bahwasanya perjalanan merupakan cara bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh ilmu?
Perjalanan tak akan pernah merugikan. Uang? Mampu dicari lagi lantaran rezeki telah pasti. Namun waktu serta peluang tak datang dua kali. Jangan hingga kau menyesal tidak pernah melakukan perjalanan. Jangan salah satunya dalam orang-orang yng merugi lantaran hidup bak katak dalam tempurung, hidup dalam kemasygulan atas kekhawatiran yng anda ciptakan sendiri.
Sahabat, lepas egomu sebentar, tinggalkan kenyamanan dalam hidupmu dalam beberapa hari serta berjalanlah keluar. Jadilah pejalan, menderitalah dalam perjalanan, bergaullah yang dengannya siapapun yng anda jumpai di jalan, berkorbanlah tidak banyak uang serta rogoh tidak banyak dompetmu. Kujamin tak akan ada penyesalan, seluruh pengorbanan yng kau lakukan akan dibalas yang dengannya kekayaan jiwa yng tidak akan ternilai yang dengannya uang berapapun yng anda punyai.
Jangan iri yang dengannya orang-orang yng Suka melakukan perjalanan, Suka traveling ke banyak sekali penjuru. Menjdai temanmu, kuberi nasehat, makin kau iri, orang-orang akan makin jauh berkelana. Kemaslah kopermu ataupun panggullah tas punggungmu. Keluarlah dari zona nyamanmu, lantaran dunia yng sebenarnya terdapat atau terletak selangkah di luar zona nyamanmu.
Perjalanan tak akan pernah merugikan, perjalanan akan mengajarkanmu bagaimana ke hidup-an yng sebenarnya, perjalanan akan membukakan matamu ihwal apa yng terlaksana di luar sana, perjalanan akan membuat hatimu peka terhadap hal-hal baru serta perjalanan juga yng akan membuat nalarmu berkembang, membuatmu menjadi seseorang yng berwawasan luas.
Lambat laun anda akan mengerti sahabat, bagaimana perjalanan mengajarkanmu tidak sedikit hal. Bagaimana perlahan anda akan merasakan bagaimana sikapmu akan berganti era memandang sesuatu. Perlahan anda akan mulai tak memandang sesuatu menjdai stereotipe, lama-lama anda akan mengerti bagaimana melihat sesuatu dari 2 sisi. Pelan namun pasti, anda akan paham mengapa tidak sedikit pejalan yng lantas mengeluarkan pendapat yng beragam. Dari situ anda belajar bagaimana menghargai orang, menghargai perjalanan.
Traveling tak Perlu tidak murah, malah yang dengannya 10 % gajimu pun anda sanggup. Belenggu pikiranmu sendiri yng membuatmu tidak sanggup. Jangan pernah bicara soal uang andai anda ingin traveling, namun bicaralah soal bagaimana pengalaman yng anda dapatkan sesudah traveling. Jangan bicara anda tak punya waktu, namun bicaralah bagaimana anda akan menikmati waktu travelingmu. Percayalah, sesal di belakang tidak ada guna, sesal tidak traveling merupakan sesal yng tidak terkira, lantaran sebenarnya, anda masih muda, punya waktu serta ada uang.

Anda boleh bilang tidak sedikit baca buku, buku jendela duniamu. Namun hingga kapan anda akan melihat dunia dari balik jendela? Tidakkah kau berkaca sahabat, bahwasanya dunia sebenarnya ada di luar jendela? Maka keluarlah serta lihat dunia baik-baik. Apakah sesuai yang dengannya buku yng kau baca? Ataupun berbeda? Dari situ kau akan tahu sahabat, bahwasanya dunia yng sebenarnya mengajarkan apa yng tak buku paparkan.
Sahabat, ketahuilah jangan pandang segala sesuatu dari dirimu sendiri. Lantaran sebenarnya anda tak tahu hidup semisal apa yng pejalan lakukan. Mungkin di matamu, orang-orang merupakan kaum yng tidak mikirin masa depan serta menghamburkan uang. Namun kelak anda akan sadar andai anda telah melakukan perjalanan, kaum pejalan merupakan malah pengejar kebahagiaan yng tak peduli nilai uang. Bukankah itu kebahagiaan sejati sahabat? Kebahagiaan atas segala sesuatu yng tidak ternilai yang dengannya uang berapapun.
Namun mari kita berpikir, perjalanan merupakan soal prioritas. Ini nasehat utamaku. Jangan heran lantaran tidak sedikit yng melakukan perjalanan menjdai prioritas, bukan lantaran orang-orang tidak sedikit uang, namun lantaran orang-orang ingin hidup serta belajar hidup yng sebenarnya. Lantaran orang-orang sadar dunia ini luas bagi atau bisa juga dikatakan untuk dikunjungi serta sebagian dari orang-orang berkelana bagi atau bisa juga dikatakan untuk benar-benar bersyukur atas nikmat-Nya.
Sahabat, tidakkah kau hayalkan, di masa tuamu kelak, anda yang dengannya penuh senyum membelai rambut cucumu, yang dengannya senyumanmu yng telah kisut serta rambutmu yng memutih. Yang dengannya bunyi lirih anda bercerita pada cucumu ihwal kisah perjalanan di masa mudamu, serta membuat cucumu bangga punya kakek sepertimu. Lalu dia akan mengikuti jejakmu, menjadi pejalan serta menjadi orang bijak yng belajar tidak sedikit hal.
Aku bicara menjdai sahabat, kunasehati anda sahabat. Luangkanlah tidak banyak waktu mumpung masih mampu, sempatkanlah sebentar saja. Travelinglah saat ini serta simpen tidak sedikit cerita bagi atau bisa juga dikatakan untuk anak cucumu. Jangan kau berseloroh yang dengannya alasan hal ini itu ataupun iri yang dengannya yng lain. Travelinglah bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperkaya jiwamu dan memperbanyak ilmu.
Tabik. [sumber]

Source Articles & Image : cakrawalatour.com

Seputar Teman, Travelinglah Sekarang Selagi Sempat

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Teman, Travelinglah Sekarang Selagi Sempat