-->

Museum Radya Pustaka Surakarta Jawa Tengah

- 2/24/2017

Museum Radya Pustaka Surakarta Jawa Tengah

 
Museum Radya Pustaka Surakarta, Tempat Wisata Terindah - Berwisata bersama keluarga tak saja melulu pergi ke pantai ataupun ke pegunungan, akan tetapi berkunjung ke Museum adalah satu dari sekian banyaknya pengganti liburan yng menyenangkan. Tentu saja selain bisa menghibur, pergi ke museum pun bisa mengkaji sejarah masa lampau yng Amat penting bagi putra-putri kita. Satu dari sekian banyaknya Museum yng Amat layak bagi atau bisa juga dikatakan untuk dikunjungi merupakan Museum Radyapustaka yng berada di Solo Jawa Tengah. Museum Radyapustaka adalah museum tertua di Indonesia. Didalamnya tersimpan banyak sekali koleksi benda-benda kuno yng mempunyai nilai sei serta sejarah yng Amat tinggi, semisal : arca batu serta perunggu zaman Hindu Budha, koleksi keris serta senjata tradisional, gamelan, wayang kulit, keramik dll. ( Baca pun : Daftar Tempat Wisata Terindah di Solo serta Jawa Tengah )

Alamat Museum Radya pustaka

Alamat Museum Radya Pustaka merupakan di : Jl. Brigjen Slamet Riyadi 275 Sriwedari, Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 57141
Telp: +62 271 712306
Email: info@radyapustaka.com
Gambar Museum Radya Pustaka dari Depan
Gambar Museum Radya Pustaka dari Depan

Sejarah Pendirian Museum Radya pustaka

Museum Radya pustaka didirikan pada masa pemerintahan Pakubuwono IX yakni oleh Patih Raden Adipati Sosrodiningrat IV pada tanggal 28 Oktober 1890. Pendirian museum ini pertama kali sebetulnya di rumah seorang berkebangsaan Belanda bernama Johannes Busselaar, lantas pada tanggal 1 Januari 1913 dipindahkan ke Gedung era ini berada, yakni di Jalan Slamet Riyadi Solo.

Koleksi Terkenal Museum Radya pustaka

Museum Radya pustaka di Solo mempunyai sejumlah koleksi yng telah terkenal di kalangan sejarawan. Diantara koleksi terkenal ini diantaranya merupakan berupa buku kuno karangan Pakubuwono IV berjudul Wulang Reh yng berisi wacana petunjuk pemerintahan. Lantas ada pun buku berjudul Serat Rama karangan Pujangga Keraton Surakarta yakni Yasadipura I yng bercerita wacana Wiracarita Ramayana. Selain berupa buku ada pun koleksi terkenal berupa patung, yakni patung Kyai Rajamala. Patung ini berupa patung kepala raksasa yng terbuat dari kayu hasil karya Pakubuwono V sendiri. Patung ini sangatlah bersejarah lantaran patung ini adalah hiasan depan sebuah perahu yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjemput permaisuri yng berasal dari Madura.

Pencurian di Museum Radya pustaka Solo

Pada tahun 2007 terkuak sebuah peristiwa besar di Museum Radya pustaka yakni pencurian serta pemalsuan sejumlah koleksi berupa patung yng di lakukan oleh Kepala Museum Radyapustaka sendiri, KRH Darmodipuro ataupun Suka dianggil Mbah Hadi. Terkuaknya pencurian serta pemalsuan koleksi museum ini berawal dari seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta bernama Andrea Amborowatiningsih ataupun akrab dipanggil Ambar. Ambar sebelumnya pernah bekerja sebgai honorer Dinas Pariwisata, Seni serta Budaya Pemerintak Kota Surakarta. Awal mulanya Ambar mendapati satu dari sekian banyaknya koleksi berupa piring keramik China tak ada ditempatnya. Ambar lantas melapor kepada Kepala Museum Radyapustaka KRH Darmodipuro, akan tetapi katanya tak hilang. Serta benar saja,selang beberapa hari lantas piring itu telah ada lagi ditempatnya, akan tetapi Ambar yakin bahwasanya piring itu bukanlah yng aslinya, namun telah diganti yang dengannya barang tiruan. Kejanggalan ini berlangsung beberapa kali, akhirnya Ambar melaporkannya ke dosennya di UGM. Dari sana Dosen menindaklanjutinya yang dengannya melapor ke Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah. BP3 lantas bersama Poltabes Solo melakukan penyelidikan serta sebenarnya memanglah ada beberapa patung koleksi museum telah dipalsukan. Dari hasil penyidikan lebih lanjut Poltabes menahan Kepala Museum Radya Pustaka Solo KRH Darmodipuro, Suparjo atau juga Gatot, petugas keamanan museum, Jarwadi, juru pelihara museum, serta Heru Suryanto, seorang ‘makelar’ barang antik yng diduga keras terlibat dalam kasus pencurian serta pemalsuan benda-benda di museum.
Dari penelusuran lebih lanjut sebenarnya polisi menemukan lima buah arca yng dipalsukan mulik Museum Radya pustaka di rumah Hashim Djojohadikusumo. Kelima arca batu yang telah di sebutkan merupakan arca Ciwa Maha Dewa, arca Durga Mahesa Suramardhini, arca Agastya (Siwa Maha Guru), arca Mahakala serta arca Durga Mahesa Suramardhini II. Hashim ini adalah putra begawan ekonomi Indonesia Soemitro Djojohadikusumo serta saudara termuda dari Mantan Danjen Kopassus Prabowo Subiyanto. Hashim memanglah dikenal seagai kolektor benda seni bersejarah dari Indonesia. Pendapat dari pengakuan Fadli Zon, Hashim Suka membeli banyak sekali karya seni bersejarah dari Indonesia yng berada di luar negeri serta lantas membawanya ke Indonesia bagi atau bisa juga dikatakan untuk diamankan. Kelima patung yng didapati itu pun didasari engakuannya berasal dari seorang dealer serta konsultan benda seni yng pernah bekerja di Christie's Amsterdam yakni Dr. Hugo Kreijger. Hashim mendapatkannya melalui pembelian yng sah serta legal. Hashim menyebutkan, sebelum membeli arca-arca yang telah di sebutkan, Hugo Kreijger mengatakan bahwasanya arca itu merupakan milik Keraton Surakarta yng akan dijual ke luar negeri, lengkap yang dengannya surat yng ditandatangani Hugo Kreijger serta Sri Susuhunan Pakubuwono XIII (PB XIII) Hanggabehi.

Jam Buka Museum Radya pustaka Solo

Museum Radya pustaka buka dari hari Selasa hingga Minggu
Senin: LIBUR
Selasa - Minggu: 08.30 - 14.00 WIB
Khusus hari Jum'at: 08.30 - 11.30 WIB
Tiket masuk Museum Radya pustaka Solo Reguler: Rp 5.000,00


Source Articles & Image : tempatwisatadaerah.blogspot.co.id

Seputar Museum Radya Pustaka Surakarta Jawa Tengah

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Museum Radya Pustaka Surakarta Jawa Tengah